BOGOR — Yayasan Bantuan Hukum BATARA, LBH Bulan Bintang bersama Klien dan Wartawan datangi kantor pusat koperasi sejahtera bersama yang beralamat Jl. Raya Pajajaran No.1, RT.02/RW.04, Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Kedatangan YBH BATARA sebagai kuasa hukum dari saudara Tasya untuk menanyakan dana yang di investasikan oleh kliennya sebesar 300Jt kepada koperasi tersebut yang hingga saat ini tidak ada kejelasan. Rabu (09/02/2021).
Namun sayanganya keadatangan YBH BATARA dan LBH Bulan Bintang hanya di temui oleh perwakilan dari KSB dari keterangannnya ketika dipertanyakan soal pembayaran uang klien nya justru pihak KSB memberikan keterangan panjang lebar dan berbebelit mengenai prosedur pembayaran klien nya ini.
Bahkan pihak KSB melalui humas dalam penjelasannya mengatakan ,mengenai permaslahan ini bisa bertemu ka Humas Dede Suherdi untuk mengetahui lebih jelasnya.
“Karena untuk pembayaran kepada konsumen kita melalui sekema Dan bapak bapak bisa buat janji dengan beliau ,”ungkapnya.
Melalui Konfrensi Pers yang digelar di depan kantor KSB, Direktur Eksekitif Batara Diansyah Putra Gumay S.Kom, S.H, M.H. mengatakan bahwa kedatangan kita kesini untuk mendampingi klien kita yang dananya tersangkut disini dan ternyata bukan hanya klien kita saja, didalam kita pun bertemu nasabah nasabah ada yang dari papua Jakarta pokoknya seluruh indonenesia, menurutnya disini tidak jauh berbeda dengan kopersi perampok.
“Kami tadi juga bertemu dengan humasnya dan mengatakan bahwa “Wah pak kami sudah sering naik media, media nggak mempan,”ucapnya.
Ketua LBH Bulan Bintang Jabar Solahudin Dalimunthe S.H, M.H, Dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa “kami kesini untuk mengklarifikasi masalah tentang simpan pinjam klien kami sebesar 300jt namun sesuai janjin janji yang ada ternyata pihak koperasi tidak mengetahui sama sekali, jadi ini kalau dilihat dari unsur pidana ada indikasi pencucian uang yang di lakukan oleh pihak KSB ini jadi benar yang di katakan ketua batara tadi kalau koperasi ini “RAMPOK”.
“Kami datang kesini untuk menanyakan tentang pembayaran uang klien kami kpada KSB Kapan mau di bayar, Dan ternyata humasnya pun tidak bisa menjawab bahkan mengakatakan bahwa pimpinannya pun tidak ada disini alasannya ada di kementerian koperasi, jadi ini indikasi indikasi unttuk penyelamatan diri mereka sudah mulai mereka lakukan, Kami sudah ultimatum dalam waktu dekat kami akan datang lagi, menurut saya koperasi ini namanya saja yang besar tapi dalamnya kropos padahal berdirinya sudah lama tapi bisa hancur sedemikian rupa kerana banyak rampoknya,”terangnya.
Intinya ,lanjut dia, jika tidak ada pembayaran maka kami akan membuat laporan lagi ke pihak kepolisian.
“Laporan terhadap seluruh managemen koperasi ini dalam melakukan pengelolaan keuangannya,”tuturnya.
Dari pantauan di lokasi bukan hanya satu orang yang meminta kejelasan namun ada sekitar puluhan orang yang rata rata ibu ibu dan berdomisili di sekitar bogor bahkan ada yang dari banten dan juga dari luar provinsi seperti papua
Dari keterangan yang di dapat rata rata mereka merasa tertipu dengan menginvestasikan uangnya kepada ksb ini dan dana yang di investasikan dari yang terkecil sekitar 150Jt bahkan ada yang sampai 2 Miliar bahkan ada yang lebih.
Salah satu korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa ia menginvestasikan sebesar 250jt namun hingga kini belum ada itikad baik dari pihak KSB .
“Saya sudah sering kesini mas untuk menyakan uang saya namun dari pihak koperasi selalu berbelit belit jawabannya,”pungkasnya.
Reporter : MG Rengga