CILEGON — Berdasarkan informasi yang telah dirangkum, bahwa dalam waktu dekat ini telah diketahui bahwa Perusahaan Raksasa PT. Krakatau Steel (KS) akan kembali didatangi warga masyarakat Cilegon dan Banten yang tergabung dalam Forum Masyarakat Cilegon Banten (FMCB) yang menuding bahwa perusahaan tidak Pro Warga Lokal. Selasa, (22/03/2022).
Hal ini telah disampaikan langsung “Yasser, yang mana dirinya telah membenarkan bahwa, dalam waktu dekat dirinya dan kawan kawan pergerakan lainnya selaku warga masyarakat Cilegon dan Banten, akan mendatangi kembali Perusahaan KS.
“Ini saya katakan Jilid ke-II untuk datangi PT. KS”, Hal ini juga akan dilakukan bahwa, selain dari telah adanya dugaan dugaan kasus lainnya, juga disinyalir bahwa pihak Perusahaan PT. KS yang memiliki salah satu anak perusahaan telah diduga tidak memberikan kesejahterakan terhadap warga lokal, khususnya dalam hal kerjasama usaha, papar Yasser, ” bebernya menyampaikan kepada media.
Selanjutnya masih dikatakan Yasser, bahwa menurutnya, dirinya baru-baru ini juga telah menerima kabar yang tidak menyenangkan yang disampaikan salah satu pengusaha lokal yang mendapatkan sebuah projek jembatan spillwayB40 di waduk krenceng Milik PT. KTI selaku Anak Perusahaan Krakatau Steel.
“Dalam hal ini kami menuding bahwa diduga keras Pihak KTI tidak pro warga lokal, ” ungkapnya.
Tudingan terhadap PT. KTI selaku anak perusahaan Krakatau Steel yang tidak pro warga lokal ini terungkap saat salah satu pengusaha lokal mengeluhkan dengan proses pekerjaan yang seharusnya berkontrak langsung dengan pihak PT Krakatau Perbengkelan dan Perawatan (KPdP) yang telah di akuisisi perusahaan KTI, namun di perjalanan dengan alasan sinergi antara anakan perusahaan KS yang akhirnya memenangkan PT Purna Baja Harsco anakan perusahaan KS dan berkontrak dengan pengusaha lokal dengan konsekuensi harga yang lebih rendah, dan dalam perjalanananya dirinya diputus kontrak sepihak, padahal modal kerja dan lain-lainnya ada di akhir pekerjaan .
Hal itu dikatakan Taufik, Selaku pihak perusahaan yang merasa dirugikan.
“Sebagai warga lokal yang sebelumnya juga mendapatkan sebuah pekerjaan konstruksi Jembatan Spillway B40 milik PT. KTI selaku owner, jelas kami merasa dirugikan secara meteril dan Immaterial,” terangnya.
Sambung Taufik, Seharusnya Pihak Perusahaan juga profesional, apalagi ini merupakan Perusahaan BUMN. Ia sebagai pengusaha lokal, sangat turut prihatin dan merasa miris dengan sebuah managemen perusahaan Raksasa yakni PT. KS yang telah memiliki anak perusahaan yang tidak pro terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya pengusaha kecil.
“Kami merasa miris dan Prihatin, sebab perusahaan yang bergerak di air bersih ini juga banyak hal yang diduga tidak mengacu pada SOP dan serta tranparasi, seperti kontribusi atau konpensasi terhadap warga sekitar wilayah yang diambil sumber daya alamnya, juga sampai saat ini diduga tidak jelas tersalurkannya, ” ungkapnya.
Lebih lanjut, sebagai masyarakat lokal dirinya ingin sama-sama cari solusi, bukan untuk sebaliknya malah menjadikan asas manfaat demi kepentingan golongan.
” Sebab kami warga masyarakat juga berharap bahwa hadirnya industri bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar terlebih kami diwilayah yang diambil sumber daya alamnya,” tutup Taufiq, diakhir penyampaian.
Sebelum berita ini di muat awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.
Reporter : MG. Rengga