TintakitaNews.Com, — Pria kelahiran Kp. Angsana Desa Kasemen, Kecamatan Kasemen, tanggal 4 Juni 1975 tersebut, sama dengan PNS TNI AD lainnya yang sehari-hari datang ke kantor menjalankan tugas di Korem 064/MY . Beliau adalah PNS Mujahidin.
Biasanya jika PNS begitu lepas jam kerja, lalu istrahat maka berbeda dengan PNS Mujahidin yang setiap sore hingga malam, waktunya dihabiskan di Yayasan Ibnu Abbas Al-Mujahidin di tempat tinggalnya tepatnya di Kp. Angsana Rt 02/06 Kasemen .
“Saya kalau setiap hari 04.00 sore pulang dari kantor langsung ngajar ngaji, ” ungkapnya. Jum’at (25/03/2022)
Pria yang akrab dipanggil Abah ini memang sehari-hari mengajar mengaji puluhan anak-anak di tempat tinggalnya. Ia terkadang belum sempat mengganti pakaian dinasnya karena di Yayasan tempat mengajarnya sudah ditunggu oleh murid- muridnya.
“ Saya langsung mengajar anak-anak tanpa mengganti pakaian dinas,” ungkapnya.
Diketahui, PNS Mujahidin ini, mendirikan Yayasan Ibnu Abbas Al-Mujahidin dari tahun 2017 dengan jumlah murid yang terus bertambah. Sekarang saja jumlahnya sekitar 114 orang. Yayasan tersebut di tempati oleh kalangan anak- anak hingga orang dewasa. Kendati demikian, dirinya tidak menerima imbalan, namun ia merasa bangga karena bisa memberikan kontribusi bagi masyarakatnya.
“Karena kita sebagai PNS TNI AD tugas kita dekat dengan masyarakat, jadi dengan mengajar ngaji kita bisa lebih dekat dengan masyarakat, ” imbuhnya.
“ Menjadi seorang guru ngaji selain merupakan perintah agama, namun dirinya ingin membuktikan bahwa PNS ytdak menjadi halangan. PNS juga bisa memberi kontribusi dengan memberikan edukasi terkait ajaran Agama, “ tambahnya.
Dia mendirikan Yayasan Ibnu Abbas Al-Mujahidin ini karena merasa terpanggil. Dia melihat banyaknya generasi muda yang sudah tidak rindu lagi dengan Al-Qur’an. Anak-anak lebih senang menghabiskan waktunya bermain atau menonton televisi.
“Padahal dalam agama sudah jelas kita dianjurkan untuk tetap gemar membaca Al-Qur’an, Namun disatu sisi saat ini banyak anak muda kita yang lebih senang terkait duniawi saja, maka kalau kita tidak melakukan perubahan maka siapa lagi yang akan melakukannya,” ujar pria yang sering dipanggil Abah ini.
Dirinya tidak hanya mengajarkan membaca Al-Qur’an tapi juga mengajarkan ilmu Tajwid dan ilmu agama lainnya.
”Dan yang terpenting bahwa salah satu tujuan saya mengajar adalah supaya kedua orang tua saya yang telah meninggal selalu mendapat rahmat di dalam kuburnya, sebab dari kecil saya selalu diajarkan membaca Al-Qur’an,” ungkapnya.
Selain menjadi seorang guru ngaji, PNS Mujahidin juga aktif di giat Dakwah dan Pengajian bersama teman- temannya yang lain. Kegiatannya ini tidak membuat pekerjaannya terganggu.
Bahkan, ia mengaku sangat nyaman dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menambah murid- muridnya.
“Alhamdulilah saya merasa tenang dan tidak merasa diganggu aktivitas saya sebagai PNS TNI AD. Bahkan dengan kegiatan yang saya laksanakan membuat saya semakin banyak pembelajaran. Karena selain saya menerapkan ilmu saya namun saya juga sambil belajar, ” tutupnya.
Reporter : M.Toufik
Editor : Enggar