BANTEN — Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi Badan Kordinasi Jawa Bagian Barat (HMI MPO BADKO JABAGBAR) tegas menolak wacana Deklarasi Jokowi 3 Periode yang akan dilakukan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang jelas-jelas melanggar konstitusi.
Ketua HMI-MPO Badko Jabagbar menilai Presiden Jokowi dan APDESI melakukan pelanggaran terhadap amanat konstitusi dan berpotensi menjadikan dirinya sebagai penguasa yang otoriter.
” Sudah saatnya penolakan terhadap narasi penundaan pemilu dan dukungan jokowi 3 periode tanggapi sekeras mungkin. Tidak ada alasan dan landasan yang kuat untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi,” kata ketua umum HMI BADKO Jabagbar Aceng Hakiki melalui keterangannya, Rabu (30/3/2022).
Aceng pun menduga adanya settingan yang dilakukan oleh Pihak pendukung Jokowi agar seluruh kepala daerah di Indonesia menyuarakan 3 Periode Kepemimpinan Joko Widodo, tentu ini sudah mencedrai demokrasi di negeri ibu pertiwi.
” Demokrasi Indonesia saat ini sangat miris apalagi ketika sosok presiden mensetting kepala daerah untuk menyuarakan 3 periode, tentu ini bentuk otoriter dan pelanggaran terhadap amanat konstitusi, ” ucapnya.
Ketua HMI MPO Badko Jabagbar menegaskan wacana perpanjangan masa jabatan presiden bertentangan dengan Pasal 7 UUD 1945 dan bertentangan dengan UU 17/2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3) yang mengamanatkan bahwa lembaga legislatif hanya memiliki masa jabatan lima tahun.
“Ini sudah jelas melanggar amanat konstitusi dan mencedrai sendi-sendi demokrasi di negeri ibu pertiwi, ” ujarnya.
Aceng pun menegaskan seharusnya kepala daerah seluruh Indonesia lebih memikirkan bagaimana caranya untuk memajukan daerahnya masing-masing bukan malah ikut-ikutan bermain politik nasional.
“Seharusnya kepala desa di seluruh Indonesia bisa fokus memajukan desanya masing-masing bukan malah ikut mendeklarasikan jokowi 3 periode tentu ini sudah menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mengalami degredasi dalam berdemokrasi, ” tandas Aceng Hakiki.
Reporter : A. Rosyad
