Jangan Tidur Bro, Ada Insiden Tuh.. !! Dinkes Lebak Segara Monitoring Puskesmas-puskesmas di Bawah Naungannya

LEBAK – Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Wilayah Rangkasbitung turut berdukacita atas kejadian meninggalnya pasien yang diduga tidak mendapatkan bantuan tenaga medis oleh Tim Kesehatan di Puskesmas Cirinten beberapa waktu lalu. Hal ini perlu disikapi secara serius, meskipun memang sudah ajal pasti ada sebab akibatnya, demikian disampaikan Muhammad Syahroji Sektretaris Kumala PW Rangkasbitung, Sabtu 14 Desember 2024.

Menurut Oji sapaan akrabnya, Berdasarkan hasil kajian pengurus Kumala perwakilan Rangkasbitung, menilai serta menganalisis dari beberapa aspek, diduga ada ketidaksesuaian antara tugas dan fungsi Puskesmas. Hal tersebut, kata dia, karena adanya kelalaian dari petugas medis serta kurangnya kedisiplinan dari pegawainya sendiri.

“Seharusnya Puskesmas sebagai sarana dan prasarana pemberian pelayanan publik bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat, karena setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan publik yang layak. Apalagi sudah menyangkut nyawa dan kemanusiaan. Jangan sampai diabaikan begitu saja. Melayani masyarakat sudah menjadi kewajiban dan bagian tupoksi tenaga medis,” tegas Sekretaris PW Kumala Rangkasbitung itu.

Oji juga sangat menyayangkan akibat ketidakdisiplinan pegawai Dinas Kesehatan akhirnya secara tidak langsung telah memperlihatkan kebobrokan Instansi Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak yang seolah tidak memperdulikan Masyarakatnya.

“Perlu kami tegaskan khususnya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak sebagai leading sektor monitoring Puskesmas agar segera mengevaluasi struktural dan penindakan yang tegas kepada para pegawai yang memang kurang disipilin,” jelas Oji.

Selanjutnya, Oji menegaskan kepada BKPSDM Kabupaten Lebak yang memang memiliki peran dan fungsi kepada para pegawai untuk bertindak tegas dan jangan ragu memecat para pegawai yang kurang disiplin di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak.

“Ketika menemukan para pegawai nakal, jangan banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan segera ambil tindakan konkret demi tercapainya sistem pelayanan publik good governance, jangan nantinya hal serupa terulang kembali,” tegasnya.

Lebih lanjut, Oji juga menyoroti kinerja para Wakil Rakyat dalam hal ini DPRD Kabupaten Lebak yakni sebagai Representatif dari masyarakat yang seharusnya bertindak tegas terhadap kesenjangan kesehatan.

“Kami melihat di Lebak ini Persoalan kesenjangan kesehatan sering terjadi, mulai dari fasilitas kesehatan hingga pada para pegawai yang memang tidak mematuhi kode etik lembaga yang akhirnya membuat kepercayaan publik menurun,” tandasnya.

Di sisi lain, Ketua Perwakilan Kumala Rangkasbitung, Idham M.Haqim mengingatkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak melalui Dinas teknisnya tersebut agar dalam menangani masyarakat harus sungguh-sungguh tanpa ada kesenjangan status sosial, karena hal itu sudah menjadi prioritas dalam kode etik kedokteran  tertera yang dimana akan selalu membaktikan hidupnya untuk kepentingan masyarakat,

“Maka dengan ini harus di beri punishment karena sudah melanggar kode etik, jika tidak ditindaklanjuti dikhawatirkan untuk kedepannya masalah seperti ini terulang kembali. Selain itu, Kami berharap agar secepatnya PJ Bupati Lebak mengkroscek kinerja para pegawai di lingkungan Kabupaten Lebak khususnya di Dinas Kesehatan di Puskesmas-puskesmas yang ada di setiap Kecamatan agar bisa melihat secara langsung proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat Lebak, jangan tidur karena sudah ada insiden,” harapnya.

Sebelum berita ini di muat, Awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif