PEKALONGAN — Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, SE., MM bersama Kapolres Pekalongan AKBP Dr. Arief Fajar Satria, S.H., S.I.K., M.H., pagi tadi mendampingi Menteri Sosial (Mensos), Dr. HC Ir. Tri Rismaharini, M.T. saat meninjau lokasi banjir bandang di Dukuh Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur, Pekalongan. Lokasi banjir itu dikunjunginya saat perjalanan menuju lokasi longsor di Kecamatan Petungkriono.
Terlihat dalam rombongan tersebut Dandim Pekalongan Letkol CZI H. Lumban Toruan, S.IP dan Kejari Kab. Pekalongan Abun Hasbulloh Syambas, S.H., M.H juga ikut mendampingi Menteri Sosial.
“Saya datang karena ada laporan soal longsor, saya tidak ingin antisipasi kita tidak tepat. Saya khawatir akan ada korban jiwa. Saya kalau longsor biasanya saya langsung datang saya. Tapi ini tadi saya dibawa ke yang banjir, bukan yang longsor,” kata Risma, usai melakukan pengecekan banjir bandang akibat luapan Sungai Sengkarang itu.
Saat meninjau lokasi banjir bandang di Dukuh Kranji itu, Risma melihat sejumlah rumah yang rusak akibat bencana tersebut. Bahkan, Risma meninjau langsung kondisi sungai di Bendungan Kletak yang alurnya membelok.
“Tapi sudah saya coba analisa, saya kebetulan mantan Walikota dan insinyur juga, meskipun arsitek, jadi saya tahu bagaimana apa namanya, kira-kira bisa diselesaikan untuk sementara. Karena sekali lagi dampak global warming ini cukup besar sekali. Yang dulu daerah nggak banjir sekarang banjir,” katanya.
Risma menilai banjir bandang yang terjadi di wilayah Dukuh Kranji tersebut diakibatkan karena adanya pengecilan sungai akibat endapan. Pihaknya menyarankan Pemkab untuk melakukan pengerukan sungai.
“Jangan menunggu Dinas Pekerjaan Umum dari pusat. Sebab dinas ini menangani di seluruh Indonesia sehingga tak bisa satu persatu memperhatikannya. Waktu menjadi Walikota Surabaya, kalau cuma seperti ini dilakukan sendiri karena banjir terjadi lantaran limpasan akibat sungai yang mengecil dan sarannya sungainya bisa diperlebar,”pungkasnya.