LEBAK – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Pemuda Banten Reformasi (LSM PBR) Sutisna memberikan kritik keras dan rasa kecewa atas ketidakhadiran dua kepala sekolah, yakni SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2 Rangkasbitung dalam audensi resmi yang digelar pada 17 dan 18 Juni 2025 saat ini.
Menurut Om Gondrong sapaan akrabnya, mangkirnya dua sosok penanggung jawab Managerial di sekolah tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan KCD di Wilayah Lebak.
“Kami menyayangkan dengan karakter dan sikap ketidakprofesionalan kepala sekolah. Seharusnya sebagai orang berpendidikan mereka bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat terlebih kepada pegiat sosial, ini malah sebaliknya seolah tidak terealisasi pengaplikasian nya dengan baik ya, bagaimana tidak masa dua kepala sekolah ini mangkir dua kali berturut-turut secara bersamaan. Kami menilai KCD Lebak tidak becus membina karena melihat dua kepala sekolah ini mencerminkan sangat lemahnya fungsi pengawasan di tingkat Wilayah yang dibinanya, padahal audiensi yang kami ajukan hanya ingin mengetahui bagaimana system dan sejauh mana regulasi management sekolah secara global saja,” imbuhnya.
“Kami juga minta KCD tidak boleh hanya menjadi penonton, apalagi ketika ada inisiatif masyarakat sipil yang ingin mengawasi penggunaan dana publik seperti BOS dan anggaran sarana prasarana,” tambahnya.
Kata Sutisna, Kepala KCD seharusnya mampu menghadirkan dan menegur langsung kepala sekolah yang tidak patuh terhadap keterbukaan informasi publik. Jangan biarkan marwah pendidikan di Kabupaten Lebak tercoreng oleh sikap dan perilaku kepala sekolah yang tidak berkompeten.
“Kalau tidak bisa memastikan hadirnya kepala sekolah, bagaimana bisa bicara soal pengawasan pendidikan,” imbuhnya.
Pihaknya, kata Sutisna, mendesak Gubernur Banten dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten segera melakukan evaluasi kinerja Kepala KCD Lebak, dan memberi sanksi terhadap pihak-pihak yang menghambat transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran pendidikan.
“Demi terciptanya Banten yang bersih dari KKN sesuai Asta cita Presiden Prabowo dan Delegasi Gubernur Banten Andra Soni saya minta segera tindak atas dan berikan sanksi tegas perilaku seperti ini,” tandasnya.
Salah satu Kepala Sekolah Edi Ruslani ketika dikonfirmasi melalui Via WhatsAppnya menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran dalam audiensi bersama LSM PBR. Ia juga menjelaskan bahwa ketidakhadirannya tersebut dikarenakan sedang sibuk melaksanakan kegiatan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di sekolah yang dibinanya.
“Waalaikumsalam kaleresan bapak nuju SPMB,” kata Edi Ruslani selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Rangkasbitung.
Sementara hingga berita ini di muat, Awak Media masih mencoba mengkonfirmasi kepala sekolah SMKN 2 Rangkasbitung dan Kepala KCD Pendidikan Wilayah Lebak.