SIDRAP – Seorang pemuda yang mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya pada Rabu (22/01/2025) harus berjuang menghadapi kondisi kritis. Korban yang segera dilarikan ke RSUD Nene Mallomo Sidrap diduga justru tidak mendapatkan pelayanan medis yang memadai dari RSUD tersebut, sehingga keluarga merasa sangat kecewa kepada pihak rumah sakit.
Menurut informasi, kejadian memilukan itu pertama kali diterima Zainal, ayah korban sekitar pukul 17.30 WIB. Selepas mendapat kabar, Zainal langsung mendatangi tempat kejadian untuk menolong putranya dengan harapan mendapatkan pertolongan medis cepat di RSUD Nene Mallomo.
Setelah lama menunggu sekitar empat jam lebih anaknya tak kunjung mendapatkan perawatan medis yang signifikan tanpa kepastian.
“Saya bawa anak saya ke rumah sakit, berharap ditangani segera. Tapi malah disuruh menunggu selama 4 jam, padahal kondisinya sudah sangat kritis,” terang Zainal dengan nada kecewa.
Zainal mengatakan, sewaktu menunggu beberapa dokter dan perawat memberikan alasan bahwa adanya kesalahan teknis jaringan komunikasi yang kurang baik, sehingga proses pelayanan terganggu.
Bahkan, parahnya, di tengah kondisi kritis, Zainal mengaku anaknya justru dirujuk ke rumah sakit di Parepare, yang jaraknya cukup jauh dari Sidrap dan memakan waktu perjalanan yang lama.
“Saya sangat kecewa dengan pelayanan di RSUD Nene Mallomo. Anak saya sedang kritis, tetapi malah dirujuk, tanpa ada penanganan berarti,” jelas Zainal.
Beberapa saksi mata di lokasi rumah sakit menyaksikan kejadian ini merasa iba atas keadaan korban dan kesulitan yang dialami oleh keluarganya.
Sementara itu, sebelum berita ini di muat, Awak Media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.
Pertanyaan Publik
Insiden ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Nene Mallomo, terutama mengingat pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kesehatan sebagai prioritas utama dalam alokasi anggaran tahun 2025.
Presiden telah berkomitmen untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan akses kesehatan yang layak dan memadai.
Namun, pengalaman yang dialami oleh keluarga Zainal seakan bertolak belakang dengan visi tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan diharapkan mendapatkan perhatian dari pihak terkait untuk memperbaiki pelayanan di rumah sakit Nene Mallomo Sidrap

 
							










