SAMPANG – Pilkada Kabupaten Sampang telah selesai dilaksanakan 27 November 2024, Menurut perhitungan sementara Paslon 02 JIMAD SAKTEH unggul di 9 Kecamatan, Dengan Perolehan suara 338.879(53,5%).
Berbagai Kejadian serta Peristiwa viral Turut Mewarnai proses Tahapan, serta pelaksanaan nya seperti halnya dua Catatan kejadian diantaranya adalah, intimidasi pendukung Paslon yang diduga melibatkan oknum Tokoh di Desa Tobaih Tengah dengan Sajam dan senpi, Peristiwa Tersebut sudah Resmi dilaporkan namun hingga kini masih belum ada satupun Termasuk Terakhir Laporan pengeroyokan Saksi Paslon 02 di Kecamatan Torjun, Desa Krampon, Belum satupun yang Dilakukan Penangkapan.
Pilkada Kabupaten Sampang diketahui Sempat menjadi perhatian Nasional, Dengan peristiwa Berdarah di Kecamatan Ketapang, Jadi publik melalui Forum Sampang Hebat (FORSA)
Mewanti Wanti APH agar segera dan secepat mungkin memproses permasalahan Hukum yang sudah menjadi laporan agar dapat menjadikan pendidikan politik yang baik kepada Masyarakat, Serta mencegah potensi Konflik lanjutan Di masyarakat.
Nurhasan menyatakan Rentetan peristiwa Menjadi Catatan Dalam pilkada kabupaten Sampang 2024, Harus Secepat nya ditangani apalagi menyangkut dugaan Pidana agar tidak menimbulkan konflik lanjutan di masyarakat, Diketahui Dua peristiwa yang sudah cukup viral di beberapa medsos tersebut Kini Mendapat Atensi Publik Sampang, segala bentuk proses Hukum nya akan memberikan Edukasi Politik Bagi masyarakat.
“Beda pilihan Tak harus menjadikan pesta Demokrasi sebagai ajang tindakan anarki,” terang Hasan kepada Awak Media. Sabtu, (30/11/2024).
Lebih lanjut, Nurhasan juga mengingatkan KPU dan Bawaslu Kabupaten Sampang untuk Lebih Profesional dan Bijaksana Dalam Menelaah situasi Saat Ini Pasca Selesainya Pencoblosan, Pasalnya Selama ini Riak dan protes Warga Harus Menjadi Bahan evaluasi bagi Pihak KPU dan BAWASLU Sampang agar dapat mendeteksi dini Potensi Kericuhan di masyarakat.
“Jangan sampai KPU dan BAWASLU di Klaim Gagal Oleh masyarakat Sampang, Sekarang Mata Nasional Sedang Tertuju Pada kabupaten Sampang, Jika kembali Terjadi Potensi Konflik Maka Jangan sampai Sejarah Pilkada Berdarah Dikabupaten Sampang Terulang,” tandas Hasan.