BANTEN – SDN 3 Guradog Kecamatan Curugbitung Kabupaten Lebak resmi memulai kegiatan assessment semester ganjil tahun ajaran 2025/2026, hari ini Rabu (3/12/2025). Kegiatan yang diikuti seluruh siswa kelas I hingga VI akan berlangsung selama seminggu, hingga hari Selasa 9 Desember 2025 mendatang, dengan fokus pada evaluasi pemahaman konsep dan kemampuan praktis siswa.
Doni, salah satu guru kelas V yang juga terlibat dalam penyiapan assessment, menjelaskan bahwa pelaksanaan selama seminggu dirancang untuk mengurangi tekanan pada siswa dan memastikan setiap mata pelajaran dievaluasi dengan cermat. “Kita tidak ingin siswa terbebani mengerjakan semua soal dalam waktu singkat. Dengan pelaksanaan seminggu, mereka bisa fokus pada setiap mata pelajaran satu per satu dan menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ujar Doni dalam wawancara usai pembukaan assessment.
Menurutnya, soal assessment kali ini telah disesuaikan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pada keterampilan berpikir kritis dan penerapan pengetahuan. “Ada soal pilihan ganda, isian, dan juga tugas praktis seperti membuat laporan pengamatan untuk mata pelajaran IPA atau menulis karangan singkat untuk Bahasa Indonesia. Semua dirancang untuk mengukur sejauh mana siswa memahami dan bisa gunakan materi yang diajarkan,” jelasnya.
Untuk mendukung pelaksanaan, ruang kelas telah dipersiapkan dengan suasana yang kondusif dengan cahaya cukup, tempat duduk rapi, dan aturan assessment yang jelas dipajang. Guru-guru juga memantau proses dengan ketat untuk memastikan kejujuran dan memberikan bantuan teknis jika diperlukan. Siswa yang ditemui di lokasi menunjukkan antusiasme meskipun sedikit waspada, dengan sebagian menyatakan telah mempersiapkan diri dengan baik melalui tugas mandiri dan bimbingan guru.
Setelah assessment selesai pada 9 Desember, tim guru akan melakukan koreksi secara teratur dan menyusun laporan hasil. Laporan tersebut akan diberikan kepada orang tua/wali siswa melalui rapat orang tua murid (ROTM) yang dijadwalkan pada minggu berikutnya. “Kita akan berbagi detail hasil, termasuk kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan siswa, serta memberikan saran untuk pendukung pembelajaran di rumah,” tambah Doni.
Sementara itu, kegiatan assessment ini juga mendapatkan tanggapan positif dari beberapa wali siswa yang datang mengantarkan anak. “Kami berharap agar hasil assessment dapat menjadi acuan yang akurat untuk mengetahui perkembangan anak,” kata Wiwin, orang tua siswa kelas II.
