KABUPATEN TANGERANG – Perkumpulan Lembaga Personalia Nasional (PLPN) menggelar Workshop Jurnalistik bertema “Jurnalistik HR Zaman Now Dengan Media Sosial” di Aula PT. Cirill Indonesia, Kecamatan Cikupa, Sabtu (29/11/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi dan jurnalistik bagi para profesional HR.
Ketua Panitia Pelaksana, Shofa Rosita A., menjelaskan bahwa workshop ini diikuti oleh sekitar 30 peserta dari kalangan HR. PLPN menggandeng Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Tangerang sebagai mitra kolaboratif dalam kegiatan ini.
“Personalia HR masa kini harus memiliki fungsi multidimensi. Mereka tidak hanya mengurus administrasi kepegawaian, tetapi juga menjadi komunikator yang baik di dalam maupun di luar perusahaan, serta bertugas menjaga reputasi perusahaan,” ujar Shofa.
Shofa menambahkan, Personalia HR saat ini juga harus mampu menjadi sarana publikasi perusahaan. Oleh karena itu, keterampilan literasi jurnalistik dan pemahaman media sosial menjadi sangat penting agar fungsi tersebut dapat berjalan efektif.
Ketua JMSI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudin, yang menjadi pemateri dalam workshop tersebut, memaparkan dasar-dasar jurnalistik. Materi yang disampaikan meliputi etika jurnalistik, kode etik, organisasi pers, hingga pola kerja perusahaan media.
“Wartawan terikat kode etik. Dalam menjalankan tugasnya, wartawan harus profesional dan menghormati hak-hak narasumber,” tegas Sangki.
Sangki juga menjelaskan nilai-nilai berita yang meliputi aktualitas, kedekatan, kepentingan, tokoh, konflik, keadaan luar biasa, human interest, dan dampak. Selain itu, ia juga menerangkan tentang pentingnya independensi dan tanggung jawab pers.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Redaksi Lensa Metro, Romdoni, yang juga menjadi narasumber, memberikan penjelasan teknis mengenai penulisan berita. Ia menerangkan proses pembuatan berita dari tahap wawancara, penulisan, penyuntingan, hingga berita siap ditayangkan.
Dalam sesi praktik, peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan diajak untuk melakukan simulasi konferensi pers dan wawancara doorstop. Hasil wawancara dari simulasi tersebut kemudian ditulis dan didiskusikan dalam kelompok, layaknya rapat redaksi.












