CILEGON – 98 Resolution Network kembali menggelar program #WargaPeduliWarga, memasuki jilid ke-10, dengan membagikan 600 paket sembako kepada warga dan kelompok pekerja harian di Kota Cilegon, Banten. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 29 November 2025, pukul 09.00 WIB di Workshop TMS PT Krakatau Chandra Energi, yang turut berpartisipasi sebagai pemberi bantuan.
Juru Bicara 98 Resolution Network, Restianti, menyatakan bahwa distribusi paket sembako dilakukan kepada empat kelompok penerima manfaat, yaitu 150 warga masyarakat, 150 pengemudi ojek pangkalan (Opang), 150 pengemudi ojek online (Ojol), dan 150 nelayan.
Restianti menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pemerataan kesejahteraan, kemandirian ekonomi, dan penguatan kohesi sosial.
“Bagi 98 Resolution Network, pembangunan tidak hanya soal angka pertumbuhan atau proyek infrastruktur, tetapi juga ketahanan sosial di tingkat akar rumput,” ujarnya.
Restianti menjelaskan bahwa program #WargaPeduliWarga dirancang untuk menjawab dua kebutuhan utama, yaitu membantu kelompok rentan secara ekonomi dan memperkuat hubungan sosial antarwarga. “Keduanya adalah fondasi penting untuk memastikan pembangunan berjalan stabil, inklusif, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Restianti menekankan pentingnya modal sosial sebagai aset bangsa yang tak tergantikan oleh teknologi maupun modal asing. “Di era otomatisasi dan digitalisasi, faktor yang tetap menentukan daya tahan sebuah bangsa justru terletak pada kepercayaan sosial, solidaritas antarwarga, dan kemampuan masyarakat untuk saling menopang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa teknologi dapat mempercepat layanan dan meningkatkan kapasitas produksi melalui modal asing, tetapi pembangunan rasa saling percaya dan kepedulian sosial tetap menjadi kunci utama.
“Dalam kerangka percepatan pembangunan ala Presiden Prabowo Subianto, nilai-nilai seperti gotong royong, solidaritas lokal, dan kepedulian sosial justru memperoleh relevansi baru,” imbuh Restianti.
Ia menegaskan bahwa nilai-nilai ini telah lama menjadi bagian dari identitas Indonesia, namun tantangan zaman saat ini membutuhkan penguatan kembali. Oleh karena itu, 98 Resolution Network menempatkan solidaritas sebagai modal sosial modern yang dapat memperkuat ketahanan nasional.
“Gotong royong bukan hanya tradisi budaya, melainkan instrumen strategis yang menopang stabilitas sosial dan ekonomi,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator #WargaPeduliWarga, Eli Salomo, menyoroti peran PT Krakatau Chandra Energi sebagai contoh nyata keterlibatan dunia usaha dalam memperkuat kohesi sosial di daerah. “Langkah ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menciptakan hubungan harmonis antara industri dan masyarakat sekitar,” katanya.
Eli menambahkan bahwa Cilegon sebagai kawasan industri strategis membutuhkan keharmonisan sosial agar dinamika ekonomi dapat berjalan stabil. “Melalui kegiatan seperti ini, pesan yang dibangun adalah bahwa pembangunan nasional harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan industri,” ujarnya.
98 Resolution Network menargetkan perluasan gerakan #WargaPeduliWarga ke wilayah lain. Cilegon dipilih sebagai titik pusat karena posisinya sebagai pusat industri sekaligus ruang sosial di mana pekerja harian, warga, dan pelaku industri berinteraksi setiap hari. “Dengan memperkuat solidaritas di kawasan industri, gerakan ini ingin memastikan bahwa warga tidak hanya menjadi penonton pembangunan, tetapi juga bagian aktif dari ekosistem yang bergerak bersama menuju kesejahteraan,” jelas Eli.
Pembagian 600 paket sembako di Cilegon merupakan bagian dari upaya memperkuat modal sosial sebagai aset strategis bangsa. 98 Resolution Network menegaskan bahwa pembangunan nasional di era Presiden Prabowo Subianto harus berjalan beriringan dengan penguatan nilai kemanusiaan, kepedulian, dan gotong royong.
“Karena pada akhirnya, ketahanan sebuah bangsa tidak hanya bergantung pada kemajuan teknologi atau investasi besar, tetapi juga pada kekuatan masyarakat untuk saling menjaga dan mendukung satu sama lain,” pungkas Eli Salomo.
