PEKANBARU – Perkumpulan Kin Men Riau menggelar pekan bazar selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 November 2025, di Mal Pekanbaru. Acara dibuka dengan pemukulan tambur oleh Ketua Perkumpulan Kin Men Riau, Ali Suyanto (Lie Thong Hong), Ketua Panitia, Nata Hedy Nyo, serta jajaran pengurus dan dewan Perkumpulan Kin Men Riau.
Dalam sambutannya, Ali Suyanto menyampaikan bahwa Pekan Bazar Kin Men dimeriahkan dengan berbagai lomba Mandarin, seperti lomba baca puisi untuk siswa SD, lomba bercerita untuk siswa SMP, dan lomba pidato untuk siswa SMA. Selain itu, ada juga lomba karaoke lagu Mandarin untuk dewasa usia 20-49 tahun dan lansia usia 50 tahun ke atas.
Ali Suyanto juga mengucapkan terima kasih kepada para ketua atau perwakilan ormas Tionghoa serta tokoh-tokoh Tionghoa yang hadir dalam pembukaan Pekan Bazar Kin Men. “Kami juga berterima kasih kepada para pelaku UMKM dan panitia yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini,” tambahnya.
Ketua Panitia Acara, Nata Hedy Nyo, menjelaskan bahwa Pekan Bazar Kin Men terbuka untuk umum. Terdapat hampir seratus stan, dengan 91 stan berada di dalam mal dan di halaman depan Mal Pekanbaru. “Stan-stan ini menyediakan berbagai menu nusantara, termasuk menu vegetarian dan menu khas Kin Men, serta stan perbankan, kecantikan, rumah sakit, perumahan, dan lain-lain,” jelasnya.
Tujuan dari Pekan Bazar Kin Men adalah untuk mengembangkan usaha kecil menengah (UMKM) serta mengenalkan budaya Tionghoa, terutama kepada generasi muda. Pengunjung juga dapat menikmati lucky draw dan door prize setiap hari dengan berbagai hadiah menarik, serta grand prize di hari terakhir. “Untuk mendapatkan kupon door prize, pengunjung harus berbelanja minimal Rp50 ribu dan berlaku kelipatan,” ungkapnya.
Pembukaan Pekan Bazar Kin Men Riau dimeriahkan dengan atraksi barongsai dari Yayasan Marga Huang Pekanbaru dan berbagai pertunjukan kesenian. Para tamu undangan juga berkesempatan meninjau stan-stan bazar.
Suku Tionghoa di Provinsi Riau banyak berasal dari Kin Men, sebuah wilayah yang terletak di garis depan antara Taiwan dan Tiongkok. Mereka menjadi salah satu suku Tionghoa pertama yang masuk ke Pekanbaru dan telah menyebar di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Riau.
