JAWA BARAT – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Padjadjaran (UNPAD) berkolaborasi dengan Pemuda Inspirasi Nusantara menggelar acara “Green Harmony” di Gedung Multimedia FP UNPAD, Sumedang, pada Sabtu (15/11). Acara ini mengangkat tema krusial tentang peran pemuda dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Mahra Arari Heryanto, S.P., M.T., seorang dosen FP UNPAD, menekankan bahwa kesejahteraan petani adalah fondasi utama ketahanan pangan. “Pemerintah perlu memprioritaskan kesejahteraan petani agar generasi muda tertarik pada profesi ini,” ujarnya.
Praktisi pertanian, Triyono Agus Prayogo, menyoroti pentingnya diversifikasi pangan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan. “Diversifikasi pangan memungkinkan petani meningkatkan pendapatan melalui peningkatan kualitas dan harga jual produk,” jelasnya.
Triyono mengajak pemuda Indonesia untuk terlibat aktif di sektor pertanian, baik sebagai petani maupun melalui industri pertanian. Ia menekankan peran generasi muda sebagai penerus dalam mewujudkan swasembada pangan. “Pemuda dapat menjadi inovator dengan membawa teknologi dan mengembangkan agrowisata, atau menjadi edukator yang berkolaborasi dengan sekolah dan pemerintah,” tambahnya.
Ahmad Syarief Amrullah, aktivis pemuda dan pendiri Green Z, menyoroti pentingnya pemanfaatan bonus demografi generasi muda melalui kebijakan strategis pemerintah untuk mempersiapkan regenerasi petani. Ia mengapresiasi langkah pemerintah dalam meningkatkan kuota dan menurunkan harga pupuk bersubsidi, serta memperlancar distribusinya.
“Alokasi pupuk bersubsidi telah ditingkatkan menjadi hampir 10 juta ton, dan harganya diturunkan. Ini adalah kabar baik bagi petani karena biaya produksi menjadi lebih rendah,” kata Syarief.
Jawa Barat, sebagai salah satu daerah penyangga pangan utama nasional, mendapat alokasi pupuk bersubsidi sekitar 1,1 juta ton, dengan stok yang tersedia mencapai sekitar 64 ribu ton. Syarief juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengawasi distribusi pupuk bersubsidi untuk mencegah penyelewengan.
“Kami berharap pemerintah dapat menciptakan program yang merangkul pemuda untuk menjadi pejuang muda di bidang ketahanan pangan,” pungkasnya.












