BANTEN – Sopir truk dengan nomor polisi F 8318 GD berwarna buru Yuandra alias Andra yang diduga terlibat dalam kecelakan maut, yang menewaskan Ade Subarkah (56), warga Perum Sudirman Indah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang di Jalan Raya Kutruk – Tigaraksa, Kecamatan Jambe, sudah ditangkap pihak kepolisian Unit 1 Lakalantas, Satlantas Polresta Tangerang.
Menurut Saeful, adik ipar korban yang sempat dipertemukan dengan Andra pada Jumat (03/10/25), mengaku, beberapa jam setelah kejadian, pihak keluarga sudah mendapatkan informasi siapa pengendara truk berwarna biru tersebut. Bahkan, kata Saeful, salah satu kerabatnya sempat menghubungi sopir itu melalui seluler, namun Andra tidak mau mengakui jika truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah dirinya.
“Kebetulan sekali, salah satu keluarga kami bekerja pada bidang yang berkaitan dengan ekspedisi, dan kebetulan juga satu komunitas dan satu grup WhatsApp dengan sopir ini. Ketika share video dari CCTV yang beredar terkait kecelakaan tersebut, dan menanyakan ciri-ciri kendaraan mirip seperti truk yang dikemudikan, yang bersangkutan tidak mau mengakui, dan katanya sedang tidak narik di jalur tersebut,” papar Saeful.
Namun ketika videonya mulai beredar luas, dan didatangi polisi pada Kamis (02/10) malam, baru mengakui kalau itu mobilnya.
“Setelah didatangi polisi, baru ngaku kalau itu truk yang dia kemudikan, tapi masih ngeles tidak tahu kalau dirinya telah menabrak korban hingga meninggal,” tandasnya.
Saeful juga menyayangkan, truk yang melindas kakak iparnya hingga meninggal dunia itu, sudah berubah ciri, yang sebelumnya pada kaca depan dan kaca samping penuh tempelan stiker, ketika dibawa ke kantor polisi sudah polos.
“Kami meyakini, yang bersangkutan berusaha ingin menghilangkan jejak dan mau lari dari tanggung jawab. Yang pertama, dia tidak mau mengakui kalau itu mobil truknya yang menabrak. Saya rasa enggak mungkin kalau tidak kerasa, karena jelas ada benturan, lalu ada teriakan warga yang begitu keras, histeris. Dan, dengan melepas stiker pada kaca, yang terlihat jelas di CCTV pada saat terlibat kecelakaan, ini semakin memperkuat bahwa yang bersangkutan ingin menghilangkan jejak,” bebernya.
Saeful juga meminta pihak kepolisian bisa menghadirkan pengendara sepeda motor dari arah berlawanan yang pada saat kejadian terlihat seperti bersenggolan dengan korban hingga terjatuh.
“Kita tidak menduga-duga, apalagi menuduh-nuduh, tapi kami minta pihak kepolisian juga bisa menghadirkan pengendara dari lawan arah yang terlihat jelas, begitu pengendara itu berada tepat di samping, detik itu juga korban terjatuh hingga fatal. Ini juga harus dihadirkan, supaya jelas dan terang benderang,” pungkas Saeful.
Widi Hatmoko, yang juga adik ipar dari korban, sangat menyayangkan sikap Andra yang tidak hanya tidak kooperatif, tapi justru malah berusaha menghilangkan jejak. Padahal usai kejadian dan pasca video detik-detik kecelakaan itu beredar luas, pihak keluarganya sudah menghubungi dan mengkonfirmasi, tetapi yang bersangkutan mengelak.
“Alasan yang disampaikan oleh yang bersangkutan, ini justru membuat kami tidak bersimpatik. Pertama, tidak mau mengakui kendaraannya yang menabrak. Setelah mau dijemput polisi baru mau mengaku, pun masih ngeles enggak kerasa kalau menabrak katanya. Terlebih-lebih mengubah ciri-ciri kendaraan truk yang dikemudikan saat menabrak. Coba kalau tidak ada CCTV, dan tidak dijemput polisi, belum tentu mau mengaku, bisa saja berdalih mana buktinya,” kata Widi.
“Kalau dia ada itikad baik, begitu kejadian, atau ketika dikonfirmasi ya langsung menyerahkan diri ke polisi, dong. Ini sampai tiga hari, setelah dijemput polisi baru mau mengaku, itu saja masih enggak mau jujur,” tandas Widi.
Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada warga yang pertama menginformasikan kepada keluarga terait kecelakaan tersebut. Widi juga memberikan apresiasi kepada Unit I Lakalantas Satlantas Polresta Tangerang yang telah membawa jenazah kakak iparnya tersebut sampai ke rumah sakit, hingga menjemput supir truk tersebut di wilayah Rumpin, Bogor, Jawa Barat.
“Kepada pihak RSUD Balaraja yang telah membantu memperbaiki kondisi bagian tubuh korban karena ada yang rusak, serta warga yang telah membantu proses pemakaman hingga tahlil, pemilik CCTV dan warganet yang ikut membantu terungkapnya siapa-siapa saja yang terlibat dalam kecelakaan ini, sekali lagi kami mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga,” pungkasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, awak Media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.