JAKARTA – Presiden Republik Indonesia ke 8 Prabowo Subianto memberikan peringatan tegas kepada jenderal TNI yang terlibat tambang ilegal di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam pidato kenegaraan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD serta Instrumen lembaga berikut Institusi Pemerintah lainnya.
Pabowo menyatakan akan menindak secara tegas bagi siapapun yang terlibat tambang ilegal atas nama rakyat.
“Saya beri peringatan, apakah ada orang-orang besar, orang-orang kuat, jenderal-jenderal dari manapun. Apakah jenderal dari TNI atau jenderal dari polisi atau mantan jenderal, tidak ada alasan, kami akan bertindak atas nama rakyat,” tegasnya, Jumat (15/8/2025), seperti dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo mengaku menerima laporan tentang adanya 1.063 tambang ilegal di Indonesia dengan potensi kerugian negara mencapai minimal Rp 300 triliun.
Untuk itu, dirinya meminta kepada MPR, DPR, serta partai politik untuk mendukung penindakan tambang-tambang ilegal demi rakyat Indonesia.
Selanjutnya sebagai sesama pimpinan partai, Prabowo juga mengajak anggota semua partai, termasuk Gerindra, jika ada yang terlibat tambang ilegal untuk segera menjadi justice collaborator.
Prabowo meminta untuk segera melapor saja karena ia tidak akan memberikan perlindungan, meski berasal dari Gerindra sekalipun.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Ketua DPR Puan Maharani ikut menyorot banyaknya bisnis manipulatif yang mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam Indonesia.
Padahal, kata dia, rakyat dengan segara keterbatasannya memiliki etos kerja yang luar biasa, termasuk para petani, nelayan, buruh, guru, ojek online, TNI, Polri, ASN, hingga tenaga kesehatan di pelosok negeri.
“Namun di sisi lain kita menghadapi kenyataan pahit. Sebagian kecil masyarakat, dengan segala kelebihannya, justru mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam melalui praktik bisnis yang manipulatif, bisnis ilegal, tambang ilegal, judi online, narkoba, penyelundupan, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Puan menyebut keuntungan mereka bahkan sudah melampaui batas rasionalitas ilmu ekonomi dan nilai peradaban.
Lebih lanjut, Puan meminjam istilah yang kerap disampaikan oleh Presiden Prabowo yaitu “serakahnomics”.
Artinya adalah sebuah perilaku serakah yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Puan menegaskan bahwa tantangan ini merupakan persoalan serius yang harus dihadapi bersama.
Menghadapi tantangan tersebut harus dengan pendekatan yang komprehensif, meliputi politik, ekonomi, hukum, budaya, serta komitmen bersama seluruh elemen bangsa.
Selain itu, Puan mengatakan Indonesia juga perlu menjalankan transformasi ekonomi dan keadilan sosial yang nyata.
Kemudian juga penegakan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu serta kerja kolektif dalam mewujudkan transformasi nasional.
Dengan kebersamaan dan tekad bulat, maka akan mampu memperkuat pondasi nasional yang menjadi kekuatan demi mewujudkan Indonesia yang adil, maju, dan berdaulat. (*)

Tinggalkan Balasan