Tangan Besi Kapolres Serang Menjadi Harapan Warga Terzolimi Akibat Galian C

BANTEN – Kapolres Kabupaten Serang AKBP Condro Sasongko sosok pemimpin yang menjadi kebanggaan masyarakatnya telah meraih tiga besar penghargaan Hoegeng Award tahun 2025 dengan katagori Polisi teladan dan inovatif dalam hal ketahanan pangan, namun sayangnya predikat tersebut seolah ternoda dengan keberadaan illegal mining yang notabene Galian C di salah satu wilayah Kecamatan Jawilan tepatnya Desa Pagintungan yang terpantau masih berdiri kokoh seakan kebal hukum. Bahkan, saat ini ‎keberadaan Pos Pantau di jalan masuk Galian C menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat.

Diketahui, lahan hijau sekitar Desa Pagintungan dan Cemplang sebelumnya dipergunakan warga untuk mencari nafkah memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Ada yang berkebun, menanam padi juga pemanfaatan zona hijau lainnya namun semua itu musnah ulah ketamakan manusia yang tak bertanggungjawab.

Dampak keberadaan Galian C sangat membahayakan pengguna jalan, tumpahan material tanah yang bertebaran dan Mobil-mobil monster berjejer parkir di bahu jalan menjadi momok menakutkan bagi pengendara roda dua, pasalnya percikan tanah apabila mengenai mata terlebih kondisi malam hari tentunya akan berakibat fatal karena bisa merenggut nyawa.

Dengan ketidakberdayaannya hari ini Minggu 27 Juli 2025 warga berkumpul mengadukan persoalan yang mereka alami melalui istighosah bersama, meminta kepada sang pencipta untuk menyelamatkan wilayah mereka dari mara bahaya. Usai berdo’a warga melanjutkan aksinya di lokasi galian tanah merah yang berada di kawasan Cilalay.

Menurut warga, aksi ini merupakan ikhtiar spiritual menangkal dampak buruk kerusakan alam. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana menyuarakan jeritan hati rakyat, khususnya dari RT 17 dan RT 18 yang selama ini menjadi pihak paling terdampak. Mereka merasa kehidupan dan ruang tinggalnya dirampas secara perlahan akibat kerakusan eksploitasi tanah yang tak terkendali.

“Aksi ini menjadi bentuk keprihatinan sekaligus perlawanan kami terhadap kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas galian yang dikendalikan oleh para pengusaha besar,”
‎ungkap Abah Sakmin, tokoh masyarakat Kampung Cikasantren Sabrang Wetan.

Ia juga berharap kepada Kepala Desa Pagintungan agar menunjukkan empati dan keberpihakan kepada masyarakat, bukan justru membiarkan penderitaan demi kepentingan para oligarki pemilik alat berat.

‎”Kami berharap Kepala desa bisa ikut merasakan apa yang kami alami. Selama ini kami seperti dijajah oleh para oligarki, mafia tanah merah yang hanya mementingkan keuntungan pribadi tanpa peduli pada kerusakan yang mereka timbulkan,” harapnya.

Lebih lanjut, Abah Sakmin menambahkan, Istighosah ini bukan sekedar do’a bersama, tapi juga menjadi bentuk peringatan moral bagi para pemimpin agar tidak menutup mata terhadap penderitaan rakyat kecil.

‎“Selain memanjatkan do’a dan tafakur kepada Allah SWT, kami juga mendo’akan para pemimpin bangsa terlebih Bapak Kapolres Serang agar diberi petunjuk dan kekuatan untuk menegakkan keadilan. Kami mohon, hentikan galian ini. Jangan korbankan kami hanya demi memperkaya segelintir oknum. Kami sudah cukup menderita, jangan biarkan kami terus merasa terjajah di tanah sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua RT 17 Kampung Cikasantren Abah Usman  menyampaikan, selama ini masyarakat hanya menjadi korban dari kerakusan pengusaha galian dan para kroninya. Ia juga menegaskan bahwa akibat aktivitas Galian C warga harus menerima konsekuensi berupa kerusakan alam, debu berterbangan, terganggunya ekosistem lingkungan dan dampak sosial lainnya.

‎“Yang menikmati untung para pengusaha dan kroninya, sementara kami masyarakat harus menanggung kerusakan. Ini tidak adil. Kami butuh kehadiran pemerintah yang berpihak pada rakyat, bukan pada pengusaha nakal,” ungkapnya.

Abah Usman juga mendesak agar pemerintah, baik desa maupun kabupaten, segera menghentikan aktivitas galian tanah merah di Cilalay dan memulihkan kembali lingkungan yang telah rusak.

“Kami menuntut penertiban terhadap praktik galian ilegal yang selama ini seolah dibiarkan tanpa pengawasan,” tandasnya.

 

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif