BANTEN – Gerakan Aksi Moral Mahasiswa (GAMMA) menggelar audiensi bersama Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) Provinsi Banten menyoal bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) TA. 2024, pada Selasa 26 November 2024
Dalam Audensinya, Gamma menyampaikan jika ada dugaan oknum yang mengutip sejumlah besar uang dari program P3-TGAI hingga 20% dari total anggaran, sehingga berdampak pada fisik pekerjaan P3-TGAI diduga kuat tidak sesuai spesifikasi dan RAB.
“Pada hakikatnya audiensi yang ingin kami gelar adalah menyampaikan soal pekerjaan atau teknis, demikian agar masyarakat penerima manfaat dapat merasakan kualitas dari program pemerintah, namun berdasarkan hasil kajian dan investigasi lapangan kami menilai pekerjaan fisik tidak akan terkejar mutunya,” kata Ketua Umum GAMMA, Dori.
Sebab menurut Dori, terdapat dugaan oknum yang mengutip sejumlah besar uang hingga 20% dari total anggaran P3-TGAI, bahkan ada dugaan oknum pendamping yang bermain dalam pembuatan SPJ dengan meminta fee 5% dari total anggaran.
Dia juga menegaskan jika rumor yang beredar dugaan sejumlah fee pada bantuan P3-TGAI berlaku pada keseluruhan penerima bantuan P3-TGAI di kabupaten Lebak, bahkan Kasatker dan KMB juga menyampaikan dalam audiensi jika dugaan tersebut benar maka tidak akan sesuai spesifikasi teknis dan tidak akan bermutu.
“Kasatker OP SDA BBWSC -3 Banten, pak Leonard, saat audiensi bilang jika dirinya sudah menghendus kecurigaan pada P3-TGAI tahun 2024. Bahkan dirinya menyampaikan jika adanya dugaan oknum mengutip sejumlah besar bantuan anggaran P3-TGAI itu benar maka mutu nya jelas tidak akan sesuai spesifikasi teknis, itu jelas di sampaikan oleh Kasatker dan KMB kok,” tegas Dori.
Lebih lanjut, Dori menyatakan dengan adanya temuan ini pihaknya akan segera konsolidasi merencanakan tataran aksi jalanan dan melaporkan bantuan P3-TGAI di kabupaten Lebak pada APH. Kata dia, dalam konteks teknis dan RAB tidak sesuai maka pengawasan dan kinerja BBWSC3 dalam P3-TGAI ini dipertanyakan, di balai itu ada PPK, Kasatker, KMB, TPB dan TPM mereka harus bekerja secara pemerataan jangan sampai ada monopoli dan nepotisme, harus akuntabilitas baik teknis, mutu maupun admistrasi keuangan.
“Jadi rencana Gamma akan konsolidasi aksi jalanan menyoal teknis pekerjaan serta mengacu pada pungli adalah salah satu tindakan melawan hukum yang diatur dalam undang-undang nomor 31 tahun 1999 junto. Undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Gamma akan menyampaikan laporan Pengaduan terhadap adanya dugaan aktifitas Pungli atau kutipan P3-TGAI tahap III (tiga) pada APH,” tandas Dori.
Sementara itu, ketika dimintai tanggapannya melalui pesan WhatsApp Anya pihak Humas BBWSC3 Samsul mengatakan bahwa jika memang ada oknum dari pihak Balai yang mengutip sejumlah uang dari anggaran P3 TGAI untuk mencatat nama oknum tersebut.
“kalau ada oknum dari pihak balai yang mengutip sejumlah uang dari anggaran P3 TGAI, silahkan di catat namanya ,dan konfirmasikan ke saya, agar saya dpt laporkan ke Kasatkernya untuk di tidak lanjuti,” katanya.
Ditanya kembali, bagaimana terkait informasi yang awak media terima dari aktivis soal terdapat dugaan oknum yang mengutip sejumlah besar uang hingga 20% dari total anggaran P3-TGAI, bahkan ada dugaan oknum pendamping yang bermain dalam pembuatan SPJ dengan meminta fee 5% dari total anggaran?, pihaknya tidak membalas, padahal pesan yang dikirim ceklis biru dua (sudah dibaca).