KARTASURA – Pagelaran Pentas Wayang ini merupakan salah satu rangkaian puncak acara dalam rangka memperingati hari Ambal Warsa ke 343 adenging berdirinya keraton Kartasura.
Pemrakarsa pagelaran wayang kulit Djuyamto mengatakan bahwa, pagelaran wayang kulit ini sengaja di selenggarakan karena merupakan salah satu seni budaya bangsa yang merakyat.
“Dan ketika pementasan wayang itu manfaatnya ke rakyat banyak sekali, kita bisa mewujudkan gotong – royong karena untuk meyelenggarakan pementasan wayang kita butuh banyak panitia dan dukungan semua pihak.
Makanya salah satu bentuk untuk menguri – uri budaya itu adanya gotong – royong,” imbuhnya.
“Di usia kartasura yang ke 343 ini kita sebagai warga kartasura harus bisa mewarisi semangat para leluhur dahulu ketika mendirikan keraton Kartasura tujuanya sangat luhur untuk memberikan kemakmuran,kesejahteraan kepada rakyat,” tambahnya.
Djuyamto mengungkapkan, Kartasura juga dulu pernah menjadi pusat ibu kota Mataram Islam artinya sebagai warga Kartasura harus bangga karena tidak mudah untuk meneruskan dan menjaga semangat para leluhur kita dulu agar kartasura tetap di kenang.
“Saya berharap dengan adanya pementasan wayang kulit ini salah satu bentuk untuk mewujudkan kegotong – royongan terutama warga Kartasura,” ungkapnya.
Dari pantauan, antusias warga masyarakat Kartasura sangat luar biasa yang hadir menyaksikan pentas wayang kulit ini acara bertambah meriah ketika panitia menyediakan hadiah door prize seperti sepeda, kulkas, mesi cuci, TV dan salah satunya 3 sepeda dari Bupati Sukoharjo.
Dalam kesempatan ini turut hadir Bupati Sukoharjo Hj.Etik Suryani SE.MM. didampingi ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi dan Anggota DPRD Maria ,Mantan Sekjen Kemensos Dr.Drs Hartono Laras,Gusti Ayu koes indriyah dari keraton Surakarta,Pasister Grup 2 Kopassus Lettu Chb.Puji haris,Kapolsek Kartosuro,Camat Kartasura,Danramil Kartasura,Kepala desa Se Kartasura dan Tokoh agama dan Masyarakat Kartasura.
Dalam Sambutanya Bupati Sukoharjo Hj .Etik Suryani memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Pentas Wayang kulit ini, selain itu dia juga berharap melalui Kegiatan pementasan wayang kulit dapat melestarikan, mengembangkan dan mengkaji wayang dan sumbang sih untuk mewujudkan kebudayaan nasional yang dinamis dan modern.
“Dan saya memberikan penghargaan yang setinggi kepada semua masyarakat Kartasura yang masih peduli dengan kelestarian wayang kulit kalau bukan kita siapa lagi yang akan menguri – uri budaya warisan leluhur ini,” harapnya.
Saat yang di tunggu pemestasan Wayang kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat Oleh Ki Dalang Warsena Slenk.
Wahyu cakraningrat itu sendiri menurut Ki Warsena Slenk adalah wahyu regenerasi nantinya sesuai dengan keraton Kartasura dari pleret ke Kartasura supaya regenari tidak putus ya kita harus melakukan wahyu cakradiningrat itu harapan saya di dalam kraton.
Untuk umumnya saat ini bertepatan dengan tahun politik jadi kita satukan supaya mendapat regenerasi yang mampu menjawab tantangan jaman untuk membangun negeri ini sesuai dengan nilai – nilai keraton Kartasura.
“Ini merupakan kebangkitan awal dari kita akan nilai – nilai kejuangan,nilai – nilai roso di keraton Kartasura.
Ini sangat luar biasa ini perlu di komunikasikan lagi dan di kembangkan terus.saya mempunyai ide dan gagasan kedepanya saya akan membentuk Trah Keraton Kartasura,” pungkasnya.