BANTEN – Pelepasan sekaligus kenaikan kelas di Unit Pelaksanaan Teknis SMP Satap Catang bertepatan dengan Peresmian Nomenklatur atau pergantian nama baru menjadi SMP 3 Tunjung Teja, di awali dengan pembacaan Tilawatil Qur’an kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMPN 3 Tunjung Teja di hadiri para tamu undangan, antara lain Muspika Kecamatan Tunjung Teja, Dinas Pendidikan Kabupaten Serang berlangsung khidmat. Sabtu, (25/06/2022).
Dalam sambutannya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang yang diwakili oleh Kasi Sarana Prasarana, Andiana ST mengapresiasi dengan diresmikannya SMP Satap Catang menjadi SMP 3 Tunjung Teja.
Andiana juga menyampaikan bahwa, dengan diresmikannya sekolahan ini, pihaknya akan mengupayakan kebutuhan sekolah diantaranya kelengkapan fasilitas belajar agar para peserta didik maupun guru nyaman melakukan aktivitas.
“Sehingga menciptakan siswa siswi berprestasi yang berbasis digital seiring dengan kemajuan jaman,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 3 Tunjung Teja, Aminah dalam sambutannya memohon do’a dan dukungannya kepada semua lapisan masyarakat khususnya para orang tua murid agar mampu dalam mengemban amanah serta kepercayaan yang diberikan.
Selain itu, Aminah juga menambahkan bahwa dirinya akan lebih giat lagi dan disiplin dalam mendidik siswa siswinya. Tetap mengedepankan akhlakul karimah agar tercipta siswa-siswi yang bermartabat dan berprestasi. Tentunya bisa bersaing dengan sekolah lain yang sederajat dan meneruskan ajaran Kepala Sekolah sebelumnya seperti kegiatan kultum sebelum masuk belajar setiap harinya.
“Dengan cara nembiasakan shalat Dhuha dan pengajian mingguan, menggandeng para pemuka agama tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang tujuannya membangun kebersamaan utuk bersinergi antara pihak sekolah dan masyarakat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT,” terangnya.
Dikatakan Aminah, kegiatan tersebut bertujuan guna membekali diri agar terhindar dari faham radikalisme yang menyesatkan umat. Maka dari itu, pihak sekolah mengajak kepada masarakat dan tokoh masarakat bekerja sama dengan baik tanpa membedakan suku, bahasa dan ras serta agama.
“Kita bersama junjung tinggi kebudayaan lokal yang harus di lestarikan demi terciptanya rasa aman dan nyaman dalam keberagaman,” pungkasnya.
Dari pantauan, di akhir acara kemudian dilanjutkan dengan pentas seni para siswa siswi dan pembagian raport setiap kelas. Acara pun berjalan lancar dan kondusif . (Red)
Reporter : Suganda
Editor : Enggar
