MAROS – KOPMA, Kiwal Garuda Hitam mengadakan Demonstrasi di depan Kantor Bupati Maros pada Senin (12/8/2024). Dalam aksinya massa menuntut kepada Pemerintah agar segera menertibkan izin tambang yang beroperasi di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, Massa aksi juga menuntut Bupati segera menemui para demostran karena sampai hampir 3 Jam tidak ada satupun Pejabat yang berwenang turun menemui.
Jendral Lapangan Bung KRA Sangat kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Maros. Terutama kepada Bupati dan Wakil Bupati Maros, Chaidir Syam yang tidak menghargai Perjuangan Ormas Kiwal Garuda Hitam.
“Pada saat aksi Bapak Bupati Chaidir Syam seolah meninggalkan lokasi Menuju Bandara, katanya ke IKN. Sementara ibu Wakil Bupati Katanya berada di Makassar, Padahal surat aksi hari ini sudah kami layangkan jauh-jauh hari,” kata Bung KRA.
“Kami juga meminta Bapak Bupati tidak menutup mata dalam persoalan ini, kalau tidak bisa menuntaskan Kasus ini, lebih baik mundur saja,” sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris MPC Kiwal Garuda Hitam, Akram menegaskan bahwa, pihaknya akan melakukan Aksi Jilid II yang lebih besar apabila sampai tuntutannya tidak di realisasikan.
Ia juga mengindikasikan seolah Pengusaha Gudang 88 ada main mata dengan Pemerintah daerah, buktinya sejauh ini tidak ada penindakan yang di lakukan oleh pemerintah. Padahal sudah ada korban jiwa yang terjadi di lokasi tersebut.
“Untuk itu, beranjak dari hal tersebut, Kiwal Garuda Hitam yang tergabung dalam Aliansi Golongan Muda dan Tua Menyatakan sikap Selamatkan Perkampungan di Desa Pabbentengang dan meminta Hentikan proses tambang menambang di Desa Pabentengang yang tidak memiliki izin jelas dan sangat meresahkan warga sekitar,” tukasnya.
“Selanjutnya, kami mendesak Bupati Maros untuk mengevaluasi izin terhadap perusahaan yang ada di gudang 88 pattene dan Memeriksa segala perizinannya,” tandasnya.
Sebelum berita ini dimuat, awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait.
