TKI Asal Indonesia Diduga Alami Penganiyaan Majikannya Di Riad Arab Saudi

BANTEN – Kejahatan terhadap para pejuang visa kerap sering terjadi dan bahkan terkadang kasusnya tak kunjung usai tanpa ada kejelasan hilang bak di telan bumi, seperti halnya mengulas tentang salah seorang warga Indonesia, Daini asal Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Menurut informasi dari sumber yang kredibel yang enggan disebutkan namanya, pada tanggal 05 November 2019 Daeni berangkat kerja menjadi TKI melalui PT GRAHA UTAMA ( spnsor PJTKI) yang beralamat di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa barat.

Sesuai dengan penempatan PT GAHA UTAMA Daeni bekerja di Kota Riad Arab Saudi dan bekerja sebagai asisten rumah tangga di keluarga ibu Tishab dan Bapak Abdurahman (sebagai majikan ).

“Pada awal nya semua berjalan seperti biasa dan tidak terjadi apa apa, namun ketika Daeni bekerja selama 6 bulan dirinya mulai mengalami penyiksaan badan. Seperti sering di marahi, di cambuk bahkan sering mengalami penyiksaan secara batin sampai tidak di beri makan,” kata Sumber.

Menurut Sumber, selain itu, yang lebih parahnya lagi Daeni sampai tidak menerima hak-haknya seperti gaji, dan jam kerja yang tidak sesuai dengan dalih dari majikannya tersebut dirinya bekerja dengan lambat.

“Bukan hanya itu, kebiadaban yang terjadi pada tahun 2021 majikannya Daeni pun sering sekali memukulinya, menendang bahkan mencambuk tanpa ampun sampai sampai sering mengurungnya di dalam ruangan dan tidak di beri makan sama sekali,” katanya lagi.

Menurutnya, akibat sering menerima perlakuan tersebut mata sebelah kirinya yang pernah di pukul oleh sendal kayu dengan sangat keras, mata sebelah kiri tersebut mengalami luka buta permanen karena bola mata sebelah kiri nya pecah.

Kemudian, pada awal Desember 2022 Daeni kembali mengalami penyiksaan yaitu mata sebelah kanan di pukul dengan eagel (penutup sorban ) yang terbuat dari rotan sehingga mata sebelah kanan mengalami luka serius sehingga mengakibatkan kebutaan permanen tidak dapat melihat sama sekali.

” Karena di rasa sudah tidak kuat Daeni mencoba untuk pulang ke Indonesia dengan dibantu oleh orang tua Abdurahman yang merasa iba kepadanya sehingga,” katanya.

Lanjut, dengan bantuan orang tua Abdurahman tersebut Daeni di antarkan ke bandara King Abdul Aziz dan membelikan tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia.

Kemudian, pada hari jumat tanggal 09 Desember 2022 Daeni sampai di bandara king Abdul Aziz dengan kondisi penuh luka dan tidak dapat melihat, di bandara Daeni di bantu oleh jamaah umroh asal Indonesia sampai masuk ke dalam pesawat.

Kemudian, pada hari sabtu tanggal 10 Desember 2022 Daeni tiba di bandara Soekarno Hatta langsung di bantu oleh orang orang sekitar di masukan kedalam taxi dan supir taksi menuju ke Pandeglang Banten, setelah sampai Daeni di jemput oleh keluarga nya di terminal tarogong.

” Sesampainya di rumah, Daeni mengalami trauma yang sangat mendalam akibat penyiksaan tersebut, atas kejadian yang menima Daeni pada hari Minggu 11 Desember 2022 keluarganya langsung melaporkan ke Polsek Panimbang dan hingga kini belum ada informasi lanjutan mengenai kasus tersebut,” ujar Sumber.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya untuk konfirmasi ke Polsek Panimbang dan Disnaker Kabupaten Pandeglang.

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
Penulis: A.Rosyad