News  

MUNAS I AKPSI Tahun 2022 Berjalan Lancar

JAKARTA – Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) gelar Munas I pada hari Sabtu 16 Juli 2022 di Karnaval Impian Jaya Ancol dengan tema “Orientasi Pembangunan Desa Berkelanjutan”.

Acara tersebut dibuka oleh Mendagri Tito Karnavian dan dihadiri oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri terkait, Bupati/Wakil Bupati dari 160 Kabupaten Penghasil Sawit se Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua AKPSI Yulhaidir yang juga Bupati Seruyan Kalimantan Tengah mengungkapkan bahwa, MUNAS I Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) yang beranggotakan 160 Kabupaten Penghasil Sawit di 21 Provinsi adalah Bagaimana AKPSI menjadi Mitra strategis Pemerintah dan Steakholder Perkebunan Sawit dalam membangun, Menata dan Mengawasi tata kelola Sawit dan juga menjadi wadah Pemerintah Kabupaten dalam memperjuangkan kepentingan Daerah penghasil sawit.

“Khususnya pendapatan daerah serta kesejahteraan Masyarakat di area perkebunan sawit,” terangnya.

Sementara itu, menanggapi usulan dari Ketua AKPSI, Mendagri Tito Karnavian berjanji akan mengupayakan dan memperjuangkan apa yang telah diperjuangkan oleh para petani sawit.

“Untuk itu kita terus berupaya memajukan perusahaan sawit bersama Pemerintah dan para patani karena sawit merupakan aset yang harus kita pertahankan,” imbuhnya.

“Dengan pengolahan sawit Indonesia kita dapat menghasilkan macam-macam jenis diantaranya minyak pelumas oil dan sebagainya, maka dari itu pemerintah mengapresiasi,” pungkas Mendagri.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan bahwa, bukan hanya sawit saja, sebagai petani Indonesia juga dihadapkan dengan mahalnya harga bahan pokok lainnya. Salah satunya cabai yang juga merupakan kebutuhan sehari-hari. Ia juga mengajak untuk memanfaatkan lahan jangan sampai kosong dan terus bertranformasi menanam tanaman yang bermanfaat sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat guna menopang kestabilan ketahanan pangan di Indonesia .

“Kita harus menjadi petani kreatif dan bisa membaca situasi. Jangan hanya mengeluhkan mahalnya harga cabai tapi kita sebagai warga masyarakatpun jangan biarkan lahan disekitar kita kosong. Mari manfaatkan dengan menanam cabai, sayuran yang merupakan kebutuhan kita sehari hari dan mari kita tingkatkan kreativitas dan gali potensi yang ada, jangan biarkan lahan di sekitar kita terbengkalai,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Luhut menegaskan jangan sampai ada masyarakat yang melanggar peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan melalui undang-undang. Baik di bidang Industri, Pertanian dan sebagainya. Saat ini, kata Luhut, pihaknya sedang melakukan audit dan tinggal menunggu hasil.

“Kami akan tindak tegas dan sekarangpun sedang kita audit. Saya janji tiga bulan kedepan sudah dapat jawabannya,” tandas Luhut Menko Marves.

Acara berjalan lancar dan kondusif hingga selesai dan di akhiri sesi dialog bersama. (Red)

Reporter : Suganda 

Editor : Enggar

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif