JAKARTA — Kelompok Jaringan Aktivis Indonesia dan Aliansi Mahasiswa Lingkar Nusantata kembali menggelar pesta rakyat bersama para pedagang makanan kecil di depan gedung DPR/MPR RI pada Senin sore (18/04 2022).
Dalam aksi kali ini, mereka turun bersama para pedagang kecil dengan membagi-bagikan makanan berbuka puasa kepada masyarakat dan pengguna jalan yang melintas di jalan Gatot Subroto tersebut.
Ketua umum Jaringan Aktivis Indonesia Donny manurung menyebutkan aksi berbagi makanan berbuka bersama para pedagang dan pengguna jalan ini akan terus mereka lakukan selama bulan Ramadhan dan bahkan hingga Ramadhan usai sampai TP orang yang disebut sebagai mafia batubara Kalimantan Timur tertangkap.
“Ini sudah hari ke 15 Ramadhan, sebelumnya juga kami sudah berunjuk rasa sejak bulan Januari lalu, namun hingga saat ini belum terlihat adanya keseriusan dari DPR untuk mengusut tuntas kasis mafia batubara yang melibatkan TP. Kami akan terus menerus hadir disini, selama bulan puasa ini bahkan hingga selesai puasa kami akan terus menuntut dan menyuarakan agar TP si mafia batubara bergelar ratu koridor ini tertangkap,” sebut Donny Manurung kepada awak media, Senin (18/4).
Donny menjelaskan bahwa praktik pertambangan yang dilakukan oleh TP ini sudah sangat keterlaluan, mulai dari modus pinjam/sewa dokumen perusahaan lain untuk jual beli batubara keluar atau yang dalam dunia pertambangan disebut dengan modus “dokumen terbang” hingga menekan masyarakat penambang lokal untuk menambang di daerah tak berijin atau yang biasa disebut sebagai koridor dan wajib menjual hasil tambangnya ke TP,.
“Orang ini mainya sudah cukup parah, selain kerapkali menggunakan dokumen dari perusahaan lain untuk melancarkan aktivitas jual beli batubara, kami juga mendapatkan imformasi di lapangan bahwa beberapa masyarakat penambang lokal ditekan oleh oknum-oknum yang dibayar oleh TP untuk terus menambabg di daerah tidak berijin atau yang dikenal dengan daerah koridor, selain itu mereka juga di tekan untuk menjual hasil tambangnya ke TP, ini kan sudah praktik mafia kelas kakap namanya, masa sampai hari ini tidak ditangkap,” tutur Donny.
Melihat masalah yang ditimbulkan oleh altifitas pertambangan ilegal TP ini, maka Donny dan kelompoknya menuntut agar negara bisa lebih jeli dan segera membersihkan, menangkap TP beserta seluruh orang yang terlibat beraamanya, baik itu oknum pejabat kementrian/sipil ataupun oknum dari aparat TNI/Polri.
“Kami menuntut kepada Pak Jokowi, Pak Menteri ESDM, Pak Kapolri, Pak Panglima TNI, agar segera melakukan tindakan bersih-bersih lembaga, segera lakukan penyelidikan internal dan copot secara tidak hormat lalu penjarakan seluruh oknum pejabat yang terlibat dengan TP, baik itu oknum kementrian, ataupun oknum pejabat tinggi TNI/Polri,” terang Donny.
Akai tersebut terpantau berjalan lancar dan di ramaikan oleh para pengguna jalanan yang mengantri untuk mendapatkan makanan berbuka puasa.
Reporter : Jumri