KENDAL — Bupati Kendal melakukan MoU bersama Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee didampingi Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, dan melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Kendal serta diterima Bupati Kendal Dico M Ganinduto untuk menandatangani kerjasama pengembangan Kawasan Industri Kendal (KIK), Kamis (24/3/2022).
Acara pertemuan dihadiri Dandim Kendal Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii, Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto, Kajari Kendal Ronaldwin, Dirut PT. KIK Stanley Ang, Port Singapore Authority Kenneth Wu, Founder KIK Darmono, Direksi PT.KIK Purbadi, Pj. Sekda Sugiyono, serta Kepala OPD terkait.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Tumenggung Bahurekso Pemkab Kendal tersebut, dibuka dengan persembahan Tari Gambyong, doa dan penayangan video selayang pandang Kabupaten Kendal.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam sambutannya mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana Pemerintah Singapura, dan mendukung serius pengembangan Kendal Industrial Park atau Kawasan Industri Kendal tersebut.
Bupati Berharap, dengan adanya investasi ini, bisa meningkatkan perekonomian Kabupaten Kendal, dan utamanya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Tadi pak Menteri Singapura menyampaikan keseriusannya menggarap KIK dan kami sambut dengan senang. Karena ini tidak hanya sekadar invest cari untung tapi bagaimana mengembangkan kawasan termasuk membuka lapangan kerja dan mengembangkan masyarakatnya,” ujar Dico.
Sementara itu Desmond Lee dalam sambutanya menjelaskan, Indonesia khususnya Jateng adalah mitra strategis. Menurutnya, kawasan industri yang kini berdiri di Kendal, merupakan hasil dari kolaborasi pengusaha Indonesia dan Singapura.
Bahkan, saat peresmian KIK 2017, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hadir langsung, bersama Presiden Indonesia Joko Widodo.
“Kami sangat ingin melanjutkan kerja sama dengan Jawa Tengah. Singapura dan Indonesia merupakan tetangga dekat dan teman. Kawasan Industri Kendal merupakan kerja sama kami. Yang pertama di luar Batam, Bintan, dan Karimun,” tuturnya.
Dalam kunjungannya di KIK, Lee mengaku ingin melihat perkembangan investasi di Kendal dan menyaksikan langsung bagaimana sekolah vokasi (SMK) di Jateng berkontribusi dalam penyediaan tenaga kerja.
Menurutnya, perlu fasilitas pendidikan dan pelatihan vokasi guna meningkatkan kapasitas SDM masyarakat lokal di Kendal dalam rangka mendukung KIK.
“Tadi saya akan melihat Kendal Industrial Park secara langsung, untuk melihat perkembangan terkini. Dan yang menarik, tidak hanya menata kawasan industri, tapi disana juga melatih orang dengan skill yang dibutuhkan dunia kerja. Itu hal yang dibutuhkan antara pekerja, pencari kerja, dan pemerintah,” ungkap Lee.
Ia pun membeberkan fokus pembangunan Singapura dalam sepuluh sampai 15 tahun ke depan.
“Singapura menekankan pada pembangunan hijau, termasuk green building, green infrastruktur, dan investasi di bidang riset dan pembangunan di samping mitigasi terhadap kelangkaan pangan dan energi,” ujar Lee.
Acara ditutup dengan penandatangan MoU tentang Penyediaan, Penyiapan dan Penyaluran Tenaga Kerja Kompeten di Kawasan Industri Kendal antara Bupati Kendal, PT KIK dan BPSDMI Kemenperin.
Selain itu juga diisi dengan penandatangan perjanjian kerjasama tentang Penyediaan dan Penyaluran Tenaga Kerja Kompeten di Kawasan Industri Kendal antara Disperinnaker, Direktur Perusahaan dan Balai Diklat Industri Kemenperin, sebanyak 17 perusahaan.