LEBAK – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Lebak menyatakan legowo jika “jatah” Ketua DPRD Kabupaten Lebak diserahkan kepada bukan dirinya, meski secara hirarki organisasi dia adalah pemegang pucuk pimpinan tertinggi partai dan dianggap sukses memimpin karena keluar sebagai pemenang pertama pada pemilu 2024 di Kabupaten Lebak. Pernyataan ini diketahui melalui video berdurasi 3.23 menit yang beredar Senin malam.
Video pernyataan ini sepertinya sengaja dibuat Junaedi Jarta sebagai respon atas polemik di media massa tentang mencuatnya nama anak Ribka Tjiptaning sebagai calon Ketua DPRD Lebak kedepan dan mendapat penolakan dari sejumlah pihak.
“16 September 2024 bertepatan dengan peringatan Nabi Muhammad SAW. Berkaitan dengan dinamika Ketua DPRD Devinitif Kabupaten Lebak 2024-2029, saya menyatakan tegak lurus kepada DPP Partai dan Ibu Ketua Umum Hj Megawati Soekarnoputri. Apapun keputusan DPP saya taat dan fatsun. Tugas saya adalah sebagai Ketua DPC Partai itu membesarkan partai sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab saya di tingkat Kabupaten Lebak. Saya pribadi salah satu caleg dan sudah meraih suara terbanyak dan kemudian saya bagian daripada membesarkan partai,” ujar Jun.
Selanjutnya Jun menyampaikan bahwa terkait mekanisme internal partai yang telah mengusulkan tiga nama sebagai kandidat Ketua DPRD Lebak tanpa nama dr Juwita Wulandari tidak perlu menjadi polemik di ruang publik. Hasil pleno DPC PDI Perjuangan Lebak yang mengusulkan dirinya bersama Ijah Khadijah dan Dimas sebagai calon Ketua DPRD Lebak adalah mekanisme organisasi yang harus ditempuh. Namun keputusan akhir tetap berada di pengurus DPP Partai.
“Kami menunggu DPP Partai sesuai dengan kewenangannya. Jika DPP Partai berkehendak dan memutuskan nama lain selain nama yang kami usulkan, kami akan tunduk patuh dan taat pada DPP Partai. Misalnya beredar nama Juwita Wulandari sebagai sahabat saya, kemudian ibundanya dr Ribka Tjiptaning juga saya kenal betul sering memberikan arahan sebagai senior partai dan pengurus DPP Partai, kami sangat menghormati itu semua. Demi keutuhan partai, Keputusan DPP akan kami amankan, kami jalankan dan kami taat kepada DPP Partai dan Ibu Ketua Umum sebagaimana partai mempunyai kewenangannya bahwa rekomendasi itu kewenangannya DPP Partai,” ujar mantan Ketua DPRD Lebak 2014-2019 ini.
Dalam video tersebut, Junaedi Ibnu Jarta juga mengimbau kepada struktur partai dibawah DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lebak untuk tidak melakukan gerakan apapun yang merespon munculnya dr Juwita Wulandari sebagai Ketua DPRD Lebak bukan usulan dari kader tingkat bawah. Sebab keutuhan dan keharmonisan partai jauh lebih penting dari segala aspirasi para kader di tingkat bawah.
“Kemudian saya juga mengimbau untuk tidak ada gerakan apapun di strukturalal partai, anak rancing PAC atau PAC anak ranting dalam rangka menjaga keutuhan dan keharmonisan partai yang kita cintai. Saya berterimakasih, untuk ini semua, saya serahkan kepada DPP Partai,” ujarnya lagi.
Di akhir video Junaedi Jarta menyampaikan bahwa dirinya siap diberi sanksi apapun oleh partai jika melakukan kesalahan yang merugikan organisasi. Namun tidak diketahui pasti kesalahan apa yang dimaksud Junaedi dalam video tersebut dan sanksi apa yang bakal dia terima. Sebab Jun langsung mengakhiri videonya dengan salam dan ucapan merdeka tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
“Sanski apapun terhadap saya itu saya akan terima. Dan Saya akan terus menerus membesarkan partai sebagai bentuk kecintaan saya terhadap partai dan juga kepada Ibu Ketua Umum Hj Ibu Megawati Soekarnoputri. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Merdeka!,” pungkasnya.
