BOGOR – KEBOEN SASTRA, salah satu wadah anak-anak jalanan di Kota Bogor menggelar roadshow di dua kota dari rencana lima kota di Jawa dan Bali yang dikunjunginya. Kedua kota itu adalah Yogyakarta dan Solo.
Panggung pertama di Yogyakarta, yaitu di Balai Bahasa dan Pesantren Kaliopak dan panggung ketiga di Teater Aren, Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, panggung selanjutnya di Jatijagat Kehidupan Puisi, Renon, Denpasar, Dusun Senja, Jembrana, Negara, Bali, Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, dan terakhir di Alun-Alun Kota Bogor.
Roadshow di lima kota Jawa dan Bali merupakan pencapain dari sebuah pergumulan proses panjang di Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra.
“Ini pembuktian kami dalam melakukan sebuah pembelajaran yang selama ini kami lakukan di Keboen Sastra. Bagaimana kami memahami arti bersama, bagaimana kami memahami arti sebuah pertengkaran, perselisihan, perbedaan karakter dan ego,” imbuh Herie Matahari kepada awak media, Sabtu (27/8/22).
Semua ini melebur dalam ruang belajar dan mulai mempelajari satu sama lain.
Sehingga, menjadi sebuah kekayaan dalam menciptakan sebuah karya-karya kreatif.
Untuk merealisasikan roadshow, tidak semudah yang dibayangkan.
Karena kurangnya dukungan pemerintah untuk menyiapkan acara ini pihaknya terpaksa harus meminjam dana untuk transportasi dan lain-lain untuk perjalanan yang cukup panjang ini.
“Kami pun mencoba melobi teman seniman. Bahkan sempat melayangkan surat terbuka kepada Presiden RI, Joko Widodo, di saat Hari Anak Nasional untuk dapat dukungan sosialisasi karya kami, “Revolusi Mental”, kenangnya.
“Kami pun sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan DPRD, namun pengajuan yang disampaikan ke Wali Kota, Bima Arya sampai saat ini tidak direspons,” ungkap Herie Matahari.
Pada silaturahim karya ini sedikitnya ada 10 lagu yang dibawakan di lima kota yang disinggahi.
Lagu-lagu yang dibawakan di antaranya enam lagu ciptaannya sendiri, empat lagu lainnya ciptaan orang lain.
Lagu-lagu dimaksud antara lain karya Iwan Fals, yaitu Di Bawah Tiang Bendera.
Reporter : MG Rengga